Begadang
adalah menunda tidur. Menurut Dr Edward C. Suarez dari Duke University
Medical Center, Durham, North Carolina, Amerika Serikat, kurang tidur
bisa menyebabkan diabetis dan gangguan kesehatan lainnya. Melalui
sejumlah penelitian, ditemukan fakta bahwa penyakit tidur dan jantung
telah membayangi orang-orang yang memiliki masalah serius dengan tidur,
misalnya sleep apnea (sulit tidur akibat gangguan pernapasan).
Tapi
temuan ilmiah Dr Edward ini masih kalah menakjubkan. Sebab Islam telah
menunjukkan perhatian masalah seperti ini sejak jauh-jauh hari.
Disebutkan, di antara bencana yang menimpa sebagian besar masyarakat
zaman sekarang ini adalah begadang sehingga akhir malam.
Dari Abi
Barzah Al-Aslami ra bahwa Nabi saw tidak suka tidur sebelum Isya’ dan
mengobrol setelahnya. [ Shahih Bukhari: 1/195 no: 568] . Al-Hafiz Ibnu
Hajar rahimahullah berkata: “Sebab tidur sebelum Isya’ bisa
mengakibatkan seseorang terlambat shalat sehingga keluar waktunya, atau
terlambat sampai waktu ikhtiar dan berjaga setelahnya bisa menyebabkan
tertidur hingga terlambat melaksanakan shalat Subuh, atau menyebabkan
keterlambatan sampai pada waktu ikhtiar atau terlambat dari qiyamul
lail.”
Bahkan Umar Ibnul Khattab ra pernah memukul orang yang suka begadang seraya mengingatkan, ”Apakah kalian berjaga pada waktu awal malam dan tidur pada bagian terakhirnya?” [Shahih Bukhari: 1/195 no: 568]
Dr. Amin bin Abdullah asy-Syaqawi, menulis 4 bahaya dan keburukan begadang dalam pandangan Islam;
Pertama:
Dapat mengakibatkan keterlambatan menjalankan shalat fajar, sehingga
seorang muslim telah menghalangi dirinya dari pahala dan ganjaran Allah
dan menjerumuskan diri pada siksa Allah swt. Allah swt berfirman:
“Maka
datanglah sesudah mereka, pengganti (yang buruk) yang menyia-nyiakan
salat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui
kesesatan.” [QS. Maryam: 59]
”...dan (dirikanlah pula salat) Subuh. Sesungguhnya salat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat).” [ QS. Al-Isro’: 78 ]
Dari Jundub bin Abdullah ra bahwa Nabi saw bersabda: "Barangsiapa
yang melaksanakan shalat Subuh maka dia berada di dalam jaminan Allah,
maka jangan sampai salah seorang di antara kalian dituntut oleh Allah
dengan sesuatu yang merupakan jaminan-Nya. Sesungguhnya orang yang
dituntut oleh Allah dengan sesuatu yang merupakan jaminan-Nya maka dia
pasti mendapatkan akibatnya, kemudian Dia akan mencampakkannya ke dalam
neraka Jahannam”.
Dari Umaroh bin Rubiyah ra bahwa Nabi saw bersabda: "Tidak
akan masuk neraka orang yang shalat sebelum matahari terbit dan sebelum
tenggelamnya”. Maksudnya adalah shalat fajar dan shalat Asar. [dalam Shahih Muslim: 1/440 no: 634]
Kedua: Bisa mengakibatkan seseorang tertidur dari qiyamullail. Allah swt berfirman tentang hamba-hambaNya yang beriman:
“Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” [QS. Al-Dzariyat: 18]
“Lambung
mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Tuhannya
dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebahagian dari
rezeki yang Kami berikan kepada mereka. “ [QS. Al-Sajdah: 16]
Dari Sahl bin Sa’d ra berkata:
Jibril mendatangi Nabi saw dan berkata: "Wahai Muhammad hiduplah
sekehendakmu sebab engkau mesti mati, dan beramallah sekehendakmu sebab
engkau pasti akan dibalas, cintailah siapapun yang engkau kehendaki
namun engkau pasti akan meninggalkannya dan ketahuilah bahwa kemuliaan
seorang mukmin ada pada qiyamul lail dan ketinggiannya pada
ketidakbutuhannya kepada manusia.”
Ketiga:
Menyia-nyiakan waktu untuk perkara yang tidak ada manfaatnya , dan
masalah waktu ini adalah salah satu perkara yang akan ditanya oleh Allah
pada hari kiamat. Dari Abi Barzah Al-Aslami ra bahwa Nabi saw bersabda:
"Tidak akan melangkah dua kaki seorang hamba sehingga Allah akan
bertanya kepadanya tentang umurnya di manakah dia pergunakan, tentang
ilmunya apakah yang dikerjakan dengannya, tentang hartanya dari manakah
dia mendapatkannya dan kemanakah disalurkan dan tentang jasadnya untuk
apakah dia menghabiskannya”. [Sunan Tirmidzi: 4/612 no: 2417]
Ini bagi
orang yang begadang untuk perkara-perkara yang mubah, adapun orang yang
begadang untuk perkara yang diharamkan, seperti melihat siaran televisi
atau membicarakan keburukan orang lain dari kaum muslimin atau
kemungkaran lainnya, maka sungguh dia telah menambah keburukan
sebelumnya dengan keburukan menyia-nyiakan waktu untuk perkara yang
dimurkai oleh Allah swt.
Keempat: Banyak begadang dapat membahayakan kesehatan. Allah swt berfirman:
“Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan malam supaya mereka beristirahat padanya…”. (QS. Al-Naml: 86)
Alasan Begadang
Dan tidur
pada permulaan waktu malam adalah kesempatan yang tidak pernah
tergantikan, dan para ulama mengecualikan begadang dalam ketaatan, dan
padanya terdapat kemaslahatan syar’i, seperti beribadah pada waktu malam
atau berdakwah menyerukan manusia kepada Allah, memerintahkan kepada
yang ma’ruf dan mencegah yang munkar atau untuk menuntut ilmu syara’
atau begadang bersama tamu atau istri.
Aisyah ra berkata: “Tidak boleh begadang kecuali untuk tiga hal: Orang yang sholat, pengantin atau musafir.”
Oleh
karena itu seharusnya bagi orang yang beriman untuk segera tidur guna
menjalankan sunnah serta menghindarkan diri dari bencana begadang dan
keburukannya. Dan hendaklah seseorang menjaga adab-adab tidur,
seperti tidur dalam keadaan suci, selalu membaca zikir-zikir yang
disyari’atkan menjelang tidur, dan adab-adab lainnya yang telah
disebutkan oleh para ulama.
Nah, seperti anjuran agama yang juga diperkuat dengan bukti ilmiah, mari kita jauhi begadang sekarang juga.http://indonesian.iloveallaah.com/jangan-begadang/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar