Sebelum kamu berencana untuk membuat kaos sablon, ada baiknya kamu
memahami berbagai jenis bahan yang digunakan sebagai tinta atau cat
sablon kaos, agar kamu bias mengerti kelebihan dan kekurangannya, serta
bisa memilih jenis tinta yang cocok dengan desain kaos yang kamu buat.
Tinta yang digunakan untuk sablon kaos terdiri dari dua jenis tinta,
yaitu tinta yang berbasi air atau waterbase ink dan tinta yang berbasis
minyak atau solvenbase, tinta solbenbase sering juga disebut dengan
istilah plastisol
JENIS TINTA WATERBASE :
Tinta Rubber : Tinta
ini digunakan khusus untuk sablon diatas kain gelap. Sebab tinta ini
bersifat pekat, dapat menutup permukaan warna kain dengan baik. Tinta
rubber umumnya digunakan untuk underbase, underbase sendiri
difungsingkan sebagai penutup warna kain sebelum penyablonan warna-warna
diatasnya. Tinta rubber sendiri dibagi menjadi dua jenis untuk dua
fungsi kegunaan. Jenis pertama adalah tinta rubber white yang digunakan
untuk underbase/dasar, bisa juga digunakan untuk mendapatkan warna-warna
pastel/muda. Jenis kedua adalah rubber color yang digunakan untuk
pencampuran warna-warna tua. Untuk mendapatkan warna putih yang bersih
dan cemerlang, campurkan tinta rubber white dengan sedikit
pigmen/pewarna berwarna nila atau ungu.
Tinta Transparan : Umumnya
disebut dengan coating, karena dapat difungsikan sebagai pelapisan
hasil sablon, sehingga hasil sablon lebih cemerlang atau mengkilap.
Tinta ini memiliki bentuk seperti tinta extender yang transparan, tetapi
memiliki kandungan yang lebih kuat atau lebih keras. Tinta ini baik
sekali untuk teknik penyablonan separasi empat warna dengan terlebih
dahulu memberikan rubber white pada permukaan bahannya.
Tinta Extender : Tinta
in bersifat transparan, hanya cocok untuk penggunaan diatas bahan putih
atau bahan-bahan berwarna terang. Sifat dari cat ini adalah
menyatu/menyerap pada bahan.
Tinta Super White:
Tinta ini tidak hampir sama dengan tinta rubber, terdiri dari dua jenis
yaitu white dan color. Tinta ini sifatnya lebih mendekati tinta
extender yaitu menyatu dengan bahan dan transparan, serta dapat disablon
diatas dasar bahan berwarna gelap. Kelemahan dari tinta jenis ini
adalah tidak dapat menutup dengan rapat permukaan bahan walau telah
dilakukan penyablonan berkali-kali.
Tinta Puff atau Timbul : Tinta
ini terdapat pada kedua jenis tinta baik underbase maupun plastisol.
Tinta ini memerlukan pemanasan yang akan mengakibatkan tinta ini
mengembang dengan efek timbul.
TINTA SOLVENBASE/PLASTISOL:
Tinta ini berbahan dasar PVC dan harganya cukup mahal serta membutuhkan
peralatan khusus untuk pengeringannya. Sebab tinta ini tidak dapat
kering dengan sendirinya seperti tinta waterbase pada umumnya. Untuk
dapat kering dengan baik, tinta ini memerlukan suhu mencapai 160 derajat
celcius serta membutuhkan beberapa peralatan seperti conveyor curing
dan flash curing. Setelah pengeringan dengan benar, tinta plastisol ini
memiliki daya rekat yang sangat baik. Tinta ini sering digunakan untuk
menciptakan efek-efek yang menakjubkan seperti high density. Dan t-shirt
yang menggunakan tintaplastisol selalu diberi peringatan "Do not iron on design", sebab tinta ini akan meleleh jika terkena panas secara langsung dari setrika.
JENIS TINTA PLASTISOL:
Tinta All Purpose : Tinta
ini berbentuk transparan, bersifat seperti extender pada tinta
waterbase. Sebab tinta ini hanya baik digunakan pada kain berwarna putih
atau terang.
Tinta High Opacity : Tinta
ini mempunyai sifat seperti rubber dalam waterbase, hanya saja tinta
ini mempunyai daya tutup yang lebih baik pada permukaan bahan jika
dibandingkan dengan tinta rubber. Tinta ini dapat digunakan untuk teknik
high density.
Tinta Athletic Plastisol : Tinta
ini bersifat lentur atau elastis sehingga sangat cocok untuk
penyablonan diatas kain polymesh, spandex atau kain dengan motif
berlubang-lubang.
JENIS TINTA DAN TEKNIK LAINNYA:
Cork Base : Berjenis
plastisol, tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density yang
akan menghasilkan efek seperti busa atau gabus. Tinta ini memiliki
kelenturan dan fleksibelitas yang tinggi sehingga cukup baik untuk
penyablonan diatas bahan yang memiliki kelenturan tinggi seperti bahan
Spandek dan Rib. Tinta ini juga tidak diperbolehkan untuk di dry clean,
bleach atau disetrika.
Shimmer Gold & Base : Tinta
dari jenis plastisol ini diformulasikan untuk menghasilkan warna
seperti metalik. Tinta ini berbentuk pasta dan siap pakai. Tinta ini
sangat baik digunakan untuk heat transfer, baik itu cold peel maupun hot
peel. Sangat baik digunakan pada kain knitting, cotton, polyster dan
rayon. Tidak disarankan untuk pemakaian pada kain jenis nylon atau
lycra.
Yellow Sparkle : Bubuk
yang diformulasikan untuk menimbulkan kesan berkelip-kelip, serta
memiliki tampilan yang glosy. Untuk mencetak bubuk ini, sebelumnya harus
mencetakkan tinta plastisol sebagai dasar sekaligus sebagai perekat
bubuk ini.
High Density Clear : Tinta yang bersifat transparan, tinta ini menghasilkan efek sablon yang mengkilap dan terkesan basah.
Wilflex Luna Clear : Tinta plastisol transparan yang tidak terlihat dengan sinar lampu biasa, akan muncul jika terkena sinar ultraviolet.Foil Transfer : Aluminium foil dalam bentuk lembaran seperti kertas. Selain warna silver dan gold, foil juga tersedia dalam macam warna dan motif. Untuk media tempelnya foil ini membutuhkan lem khusus.
Flock : Teknik
sablon yang menghasilkan efek cetakan seperti beludru. Terdapat dua
jenis flock, bubuk dan lembaran. Untuk lembaran membutuhkan lem khusus
sebagai media perekatnya.
Sugar Printing : Aplikasi sablon yang berbentuk bubuk transparan mirip gula pasir.
Glow In The Dark : Berbentuk serbuk yang menyerap dan memantulkan sinarnya kembali didalam ruangan gelap.
Reflective Powder : Serbuk yang dapat memantulkan sinar jika terkena cahaya lampu atau sinar matahari.
Natural Suade : Tinta plastisol yang menghasilkan efek kulit yang sangat lembut.
Discharge Agent : Adalah
bahan kimia yang digunakan untuk mencabut warna dasar kain, sehingga
warna bahan menjadi putih/grey. Dan untuk mendapatkan hasil yang
maksimal, bahan pewarna kainnya harus dipilih dengan yang dischargeable.
Distressed Atau Vintage : Teknik inovasi grafik dengan membuat tekstur sehingga gambar terlihat pecah-pecah dan terlihat usang/kuno.
Shatter Base : Jenis tinta untuk menciptakan kesan
pecah (crack). Tinta ini diciptakan agar mudah pecah saat mengering dan
untuk pengeringan membutuhkan flash curing.
Rock Base : Teknik high density menggunakan tinta rock base untuk menghasilkan cetakan dengan permukaan kasar seperti batu.
Sublimation Transfer : Gambar
yang dicetak diatas kertas transfer, yang kemudian ditransfer ke kaos
menggunakan hotpress. Sublimation transfer umumnya terbagi dalam menjadi
dua jenis, hot peel dan cold peel.
Hot Peel : Gambar yang diprint diatas kertas transfer.
Cold Peel : Kertas transfer yang berisi gambar jadi
dengan berbagai jenis pilihan. Jenis cold peel ini jika diaplikasikan
diatas kain kaos akan menghasilkan tekstur seperti tinta rubber, dan
dapat diaplikasikan diatas dasar bahan terang maupun gelap. Sebab dalam
pembuatannya cold peel menggunakan tinta plastisol.
Rhinestones Heat Press : Aplikasi yang digunakan
untuk dekorasi dalam garmen, mempunyai beragam nama sesuai dengan bahan
yang digunakan, anatara lain nailheats, rhinestones dan swarovski
crystals. Cara pengaplikasiaannya hanya dengan memanaskannya dengan
mesin hot press pada suhu 160 derajat celcius selama 10 detik.
High Frequency Welding : Proses aplikasi menggunakan mesin high frequency, seperti aplikasi plastik PVC diatas kain.
Emboss Print : Aplikasi yang menggunakan mesin press tekanan tinggi untuk menciptakan hasil emboss diatas bahan.http://jagocloth.com/content/jenis-tinta-untuk-sablon-kaos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar