Selasa, 21 Desember 2010

Etna, Gunung Berapi Teraktif di Eropa

Eropa merupakan benua yang sebagian besar negara-negaranya bersalju saat musim dingin tiba. Tapi, tak ada yang disebut dingin jika tak ada panas. Di sana pun ada gunung berapi, dan yang teraktif adalah Gunung Etna.

Gunung Etna, terletak di Sicilia, Italia. Tingginya "hanya" 3.326 mdpl, 2x lebih tinggi dari Gunung Vesuvius. Tapi jangan salah, selain paling aktif di dunia, gunung ini juga merupakan gunung paling sering meletus di dunia.
Tercatat, letusan pertama gunung ini terjadi pada 1500 BC/SM. Dan sampai tahun 1993, sudah tercatat Etna meletus 209 kali. Dan ini belum ditambah dengan letusan pada 1995-2001, Juli-Agustus 2001, musim panas 2002, Oktober 2002-Januari 2003, dan 2005.

Tapi, Etna bukanlah seperti "saudaranya" si Gunung Vesuvius yang dalam setiap kesempatan memuntahkan isi perutnya dapat membunuh sampai 10.000 jiwa. Etna berbeda, ia hanya membunuh 100 orang dalam 2000 tahun terakhir. Itupun karena faktor "in the wrong place at the wrong time", artinya orang-orang yang mati disebabkan karena sengaja menonton atau terlalu dekat dengan Etna.

Etna juga memiliki 4 kawah, dan bentuk gunung ini sangat unik. Dimulai dari dasar sampai 1200 mdpl, masyarakat masih bermukim disana dan dapat menanam olive, anggur, jeruk, dan almond. Sampai 2100 mdpl, tersisa pohon pinus dan chestnuts. Dan di atas itu, hanya terdapat bekas aliran lava hitam, batu dan debu vulkanik. Serta 400 meter terakhir adalah puncaknya yang berupa stratovulkanik.

Beberapa letusan yang tercatat mengerikan adalah pada tahun 1669, saat itu lava cair meluncur sejauh 29 km dari puncak Etna menuju kota Catania.
Kemudian pada tahun 1983, stasiun cable car dan observatory hancur diterjang panasnya lava Etna.
Juga pada letusan tahun 2000-2001 yang merusak rumah-rumah penduduk serta jalan besar disana, yang sekarang hanya tersisa black lava.
Serta satu lagi, pada 2002 gunung ini meletus dan menimbulkan kolom abu di angkasa yang jatuh sampai 600 km jauhnya menyeberangi Laut Mediterania. Saat itu juga, tempat wisata "Piano De Lagoon" dan "Etna Sud" harus hancur karena keganasan Gunung Etna.

Akhir-akhir ini, penduduk Sicila memiliki ide untuk membelokkan lelehan lava Etna menuju salah satu sungai dengan membuat parit besar. Usaha tersebut berhasil, dan lava cair yang berkecepatan rata-rata 4-5 km tersebut tak jadi memusnahkan rumah-rumah penduduk (setidaknya sampai saat ini).


by: higsweart benetz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar